Semesta Rumah Bagi Cerita..
Aku lupa kapan tepatnya aku jatuh cinta pada Semesta. Aku hanya membaca sejarah semesta dari buku-buku, al-kitab, juga dari argumen-argumen orang-orang yang juga mengagumi semesta. Aku belum bertemu langsung dengan semesta, tapi aku sudah jatuh hati padanya. Kadang cinta memang begitu juga, sudah terlanjur hadir sebelum perjumpaan ada.
Kudengar semesta itu indah sekali. Ia punya banyak taman yang bernama Galaksi. Di taman galaksi itu ada banyak rumah-rumah kurcaci kecil yang disebut Planet. Dan rumah-rumah planet itu cantik sekali. Aku sempat jatuh hati pada sebuah planet di Galaksi Bimasakti. Nama planet itu Saturnus. Pada akhirnya aku kecewa padanya karena sepertinya dia sudah menikah. Cincin yang melingkarinya itu buktinya. Sialnya sampai detik ini aku belum tahu siapa yang menikahinya. Siapa pemberi cincin itu.
Pernah suatu saat aku mencoba untuk membiarkan jiwaku berkelana ke semesta sana. Oh iya, aku lupa. Orang-orang sering menyebut semesta dengan sebutan "luar angkasa". Tapi aku rasa semesta lebih besar dari itu, lebih bijaksana, lebih indah. Dan "luar angkasa" terlalu asing untuk disematkan sebagai nama semesta. Jadi aku anggap saja "luar angkasa" itu sebagai nama kecil semesta.
Di semesta yang kukenal ini, ada banyak sekali cerita. Ada sebuah cerita yang kudengar langsung dari pencerita khusus di semesta. Ceritanya mengharu biru sekali. Cerita itu tentang Putri Bulan Perak dan Putri Bintang. Setelah ini aku akan menceritakan kisah mereka.
Sepertinya aku lupa memperkenalkan diriku. Panggil saja aku Gal. Tentang asal usul siapa aku sebenarnya akan kuceritakan nanti.
salam hangat matahari,
-Gal-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar