Jumat, 29 Juli 2016

Teruntuk Mereka Yang Konsisten Membesarkan Anak-Anak Abjadnya Hingga Menjadi Sebuah Kalimat Yang Dewasa :)



Aku Sebagai Kata


Kepada penyair,


Di rahim sukmamu yang penuh cinta
Benihku menggeliat gairah
Satu dua detak jantung penuh rasa di dada
Kau pinjamkan padaku yang hanya abjad
Mengusahakan sebuah hidup
Berjudi pada hidup

Bersegera lahir sebagai kalimat
Merapal doa dalam diam kulakukan
Mengundang keajaiban jadi tujuan
Menjadi alasan kau bahagia jadi impian

Aku sebagai kata
Berhutang hidup pada sebuah raga
Pada sebuah nama
Engkau.


Bandar Lampung, 28 Februari 2016

Minggu, 17 Juli 2016

Pertanda.

         Aku merasakan sesak yang amat sangat di dada. Jari-jariku gemetar, ada dorongan ingin menangis sekuatnya. Perasaan ini semacam pertanda, seperti sebelumnya. Setelah ini pasti akan terjadi sesuatu, entah baik dan buruk. Aku belum siap. Aku belum sepenuhnya pulih. Aku belum sanggup menghadapi kejutan lagi.
        Dugaan mulai menghampiri. Aku merasa ini akan jadi puncak dari seluruh perasaanku padamu. Ini akan jadi jawaban apakah selama ini rinduku benar, apakah selama ini cara mencintaiku benar, dan apakah doa-doa baik yang selama ini kupanjatkan akan bermuara pada kenyataan. Aku takut setengah mati. Rasanya seperti menunggu vonis.
         Ri-ku, tolong aku.